Sumeria, Peradaban Yang Hilang
Bangsa Sumeria, adalah bangsa yang pertama mendiami mesopotamia.
Mula-mula daerah tersebut berupa Rawa-rawa. setelah dikeringkan daerah tersebut
dijadikan pemukiman yang dihuni oleh kelompok masyarakat teratur. Kota yang
dihuni tertua adalah Ur dan kemudianSumer.
Bangsa Sumeria mengembangkan kehidupannya dengan mengusahakan pertanian.
untuk mengaliri tanah pertaniannya dibuatlah saluran air dari kedua sungai itu
(sungai Eufrat dan Tigris). Disnilah awal mula Sumeria menciptakan Kereta
yang diberi Roda, untuk mengangkut hasil panen mereka.
Hasil Pertanian Sumeria adalah Gandum, mereka mengangkut hasil panen dengan
kereta yang diberi roda. Mereka juga sudah melakukan perdagangan dengan
masyarakat Sungai indus.
Bangsa sumeria mengembangkan
pemerintahan yang berpusat di kota Ur dekat muara sunga Eufrat. Para
penguasa memiliki kekuasaan yang sangat besar. Disana kepala pemerintahan juga
berperan sebagai kepala agama yang disebut Patesi (pendeta Raja). Disini
raja bertanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat baik lahir maupun batin.
Raja harus mampu mengatur kehidupan ekonomi, keamanan atau ketentraman, hukum
dan pengadilan serta kehidupan keagamaan. Salah satu patesi adalah Ur Nanshe.
Ia adalah raja yang membangun kota Lagash sekitar tahun 2500SM.
Sistem kepercayaan Sumeria
bersifat Polytheisme. Polytheisme adalah menyembah banyak dewa. Dewa
utama Sumeria adalah DEWA MARDUK,
selain itu ada dewa-dewa yang menguasai alam yaitu:
1. Enlil, Dewa Bumi
2. Ea, Dewa air
3. Anu, dewa langit
4. Sin, dewa bulan
5. Samas, dewa matahari.
Tulisan Bangsa Sumeria di sebut Tulisan
Paku (Cunei Form). Mereka menggunakan kurang lebih 350 tanda gambar dan
setiap gambar merupakan 1 suku kata. Huruf itu dituliskan pada papan tanah liat
yang digoresi/ditulisi menggunakan karang yang keras dan
berujung tajam.
Huruf paku atau Cunei Form sudah
dikenal sejak tahun 3000 sebelum masehi. digunakan untuk mencatat hasil panen,
harta benda serta urusan dagang. Huruf paku disebarkan oleh bangsa funisia
disekitar laut tengah.
Sumeria merupakan gabungan negara-negara kota di
sekitar Tigris dan Eufrat bawah yang sekarang merupakan Irak selatan. Di masa
kini, daratan yang akan sering ditemui mereka yang melakukan perjalanan ke Irak
selatan hanyalah padang pasir yang sangat luas. Sebagian besar daratan, kecuali
kota-kota dan daerah-daerah yang telah dihutankan, diselimuti pasir. Padang
pasir ini, tanah asal bangsa Sumeria, telah ada sejak ribuan tahun. Negeri
mereka yang jaya, yang kini hanya dapat ditemui di buku-buku pelajaran, sama
nyatanya dengan peradaban mana pun sekarang. Bangsa Sumeria hidup sebagaimana
kita saat ini dan menciptakan karya-karya arsitektur yang luar biasa. Dalam sebuah
pengertian, kota-kota yang luar biasa indahnya yang dibangun oleh bangsa
Sumeria adalah bagian dari warisan budaya bagi zaman kita.
Di antara apa yang tersisa dari
peninggalan budaya Sumeria, kita mendapatkan informasi tentang penguburan rumit
yang dilakukan untuk Puabi, salah satu ratu mereka. Penggambaran yang hidup
tentang upacara besar ini dapat ditemukan pada banyak sumber dan mereka
menceritakan bahwa jasad sang ratu dihiasi secara luar biasa. Jenazahnya
dikenakan kain yang dihiasi dengan manik-manik dari perak, emas dan batu-batu
mulia, serta untaian mutiara. Di kepalanya dikenakan rambut palsu dan mahkota
berhiaskan daun-daun emas. Sejumlah besar emas juga ditempatkan di makam
tersebut.1
Singkatnya, Ratu Puabi, sebuah nama yang penting dalam
sejarah Sumeria, dikuburkan dengan harta benda yang luar biasa. Menurut
penuturan, kekayaan yang tak ternilai ini dibawa ke makamnya dengan prosesi
tentara dan pelayan. Ratu Puabi mungkin telah dikubur bersama kekayaan yang tak
terhitung, tetapi itu tidak menyelamatkan jasadnya dari membusuk hingga tinggal
kerangka.
Seperti semua orang lain di kerajaannya, yang mungkin
dihinanya karena kemiskinan mereka, jasadnya meluruh di bawah tanah menjadi
massa bakteri yang membusuk. Ini tentunya merupakan contoh yang mengesankan
yang menunjukkan bahwa harta dan kekayaan di dunia tidak dapat menjamin agar
selamat dari akhir yang menyedihkan.
Comments
Post a Comment