Perluasan Wilayah Amerika
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perluasan bermakna eskpansi
wilayah dari sebelumnya. Perluasan wilayah tentu beralasan dan tidak
semata-mata berekspansi, namun pasti ada alasan dan faktor yang menyertainya,
begitu pula dengan perluasan wilayah Amerika ke Barat ini.
Penduduk dan
wilayah Amerika Serikat mengalami perkembang pesat, dan banyak penduduk yang
melakukan migrasi ke barat. Mereka berpindah ke sebelah barat Sungai
Mississippi dan Pegunungan Rocky pada masa ini. Orang-orang pertama yang pindah
ke Barat adalah orang yang menjual kulit binatang. "Thesis
Perbatasan" yang amat berpengaruh menyatakan bahwa perbatasan barat
membentuk karakter Amerika Serikat. Pada tahun 1840-an, banyak orang
pindah ke Oregon, dan semakin banyak orang yang pindah ke Barat setelah Demam
Emas California tahun 1849. Sejak awal 1830-an hingga 1869, Jalur
Oregon dan banyak cabangnya digunakan oleh lebih dari 300.000 pemukim.
Sementara Penduduk asli Amerika semakin terdesak oleh peristiwa seperti
pengusiran. Selain Jejak Air Mata, peristiwa penting terkait pengusiran
suku Indian adalah Perang Black Hawk.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
dapat dirumuskan rumusan masalahnya sebagai berikut:
- Bagaimana latar belakang penyebab
terjadinya perluasan wilayah di Amerika?
- Pelaksanaan perluasan wilayah
di Amerika?
- Bagaimana situasi Amerika
setelah perluasan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
dapat dikemukakan tujuannya adalah sebagai berikut:
- Mengetahui latar belakang
penyebab terjadinya perluasan wilayah di Amerika
- Mengetahui pelaksanaan
perluasan wilayah di Amerika
- Mengetahui situasi Amerika
setelah perluasan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Latar
Belakang Terjadinya Perluasan Wilayah di Amerika
Dengan berakhirnya
revolusi, Amerika Serikat harus mengatur beberapa persoalan mengenai masalah
perluasan, dengan komplikasi masalah lahan, perdagangan bulu, pemukiman, dan
pemerintahan lokal. Karena lahan di Amerika dianggap memiliki potensi yang
besar mengenai sumber daya alamnya, sehingga para pionir berlomba-lomba pergi
ke Pegunungan Appalachian. Menjelang tahun 1775, didirikan banyak pos penjagaan
dan pemukiman yang tersebar di sepanjang sungai. Disebabkan karena terpisah
oleh deretan gunung dan berada ratusan kilometer dari pusat kekuasaan politik di
Timur, akhirnya mereka mendirikan suatu pemerintahan sendiri. Para pemukim dari
semua negara Tidewater lambat laun mendiami daerah lembah sungai yang subur,
hutan kayu keras, dan hamparan padang gurun di pedalaman. Sehingga menjelang
tahun 1790, populasi kawasan trans-Appalachian berkembang pesat menjadi 120.000
orang.
Sebelum perang,
beberapa daerah koloni telah mengklaim lahan yang sangat luas dan seringkali
tumpang tindih hinga ke daerah Pegunungan Appalachian. Namun hal ini berbeda
dengan pandangan orang yang tidak memiliki klaim secam itu. Mereka memandang
bahwa harta kawasan yang kaya tersebut dibagi secara tidak adil. Oleh sebab
itu, negara bagian Maryland menyuarakan keinginan kelompok tersebut dengan
memperkenalkan resolusi agar lahan di daerah barat dianggap sebagai milik umum
yang akan dibagikan oleh Kongres kepada pemerintahan yang bebas dan merdeka.
Namun ide ini tidak diterima dengan antusias.
Meski demikian, tahun
1780, negara bagian New York menyerahkan lahan yang telah di klaimnya. Selanjutnya
pada tahun 1784, negara bagian Virginia, merupakan pemilik klaim terbesar,
membebaskan tanah di utara Sungai Ohio. Hal ini diikuti oleh negara bagian
lainnya dengan menyerahkan klaim mereka. Sehingga dalam hal ini Kongres akan
memiliki seluruh lahan di utara Sungai Ohio dan barat Pegunungan Alleghenia.
Mengenai kepemilikan jutaan hektar lahan ini menunjukkan bukti akan adanya
nasionalisme dan persatuan yang menjadi subtansi kedaulatan nasional. Pada saat
yang sama, kawasan luas ini merupakan masalah yang harus dicari jalan
keluarnya.
2.2 Pelaksanaan
Perluasan Wilayah di Amerika
Amerika Serikat yang kita lihat sekarang ini yaitu
negara adidaya serta merupakan negara terluas ke-3 di dunia setelah Rusia dan
Kanada. Memiliki luas wilayah 9.826.675 km2 dan penduduk terbanyak ke-3 dunia, serta kemajuan di segala bidang yang
diraihnya, membuat Amerika Serikat menjadi negara yang besar dan adidaya.
Perluasan wilayah sebenarnya telah dilakukan pada
jaman kolonial. Pada jaman tersebut para pionir Amerika menjelajah ke arah
barat untuk membuka lahan-lahan baru hingga ke pengunungan Appalachian. Setelah
memperoieh kedaulatan tahun 1776, penjelajahan ke arah barat memperoieh
percepatan karena didukung oleh negara-negara bagian di wilayah timur melalui
upaya-upaya diplomatik ketika mereka berhadapan dengan kekuatan-kekuatan
imperialis Eropa, seperti Inggeris, Perancis dan Spanyol. Negara-negara bagian
di wilayah timur yang mengklaim wilayah dari pantai Atlantik sampai Sungai
Mississippi harus berhadapan dengan orang-orang Indian yang didukung oleh
kekuatan imperialis Barat. Untuk mengatasi hal tersebut pada tahun 1794 komisi
khusus yang dipimpin oleh John Kay, melalui upaya diplomatik, berhasil
menandatangani perjanjian dengan Inggeris. Dalam perjanjian tersebut Inggeris
sepakat untuk tidak lagi mendukung orang-orang Indian di wilayah baratdaya.
Perjanjian yang sama juga ditandatangani dengan Spanyol yang memungkinkan
Amerika Serikat memperluas wilayahnya ke wilayah barat laut. Kejadian-kejadian
dalam sejarah Eropa dan kawasan Karibia berpengaruh terhadap upaya diplomatik
Amerika Serikat dalam perluasan wilayahnya. Pada tahun 1800 Spanyol menyerahkan
wilayah Lousiana, satu kawasan antara Sungai Missisippi dan Pegunungan Rocky,
kepada Perancis. Napoleon Bonaparte, penguasa Perancis yang telah berhasi!
menguasai Spanyol di Eropa, bermaksud menggunakan wilayah Louisiana sebagai
jalan untuk menjadikan Perancis sebagai kekuatan imperium di Amerika. Namun
demikian, sebuah revolusi yang digerakkan oleh orang-orang kulit hitam di
kepulauan Hispaniola (sekarang Haiti dan Santa Dominggo) merusak rencana
Napoleon Revolusi yang dipimpin oleh Toussaint L'Ouverture dan didukung oleh
500.000 budak kulit hitam Haiti hampir berhasil memaksa 40.000 orang kulit
putih pemilik budak untuk membebaskan perbudakan di Haiti. Napoleon se.gera
mengirimkan pasukannya untuk meredam gerakan revolusi serta menduduki wilayah
New Orleans dan menguasai wilayah Louisnana.
Presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson, yang
melihat kemungkinan semakin kuatnya ancaman Perancis bila tetap menguasai
Lousiana, mengutus Jams Monroe ke Paris dan mendesak dutabesar (dubes) Amerika
di Paris, Robert Livingstone, untuk berunding mengenai kemungkinan membeli
wilayah Louisiana dari Perancis. Melihat kemungkinan semakin kuatnya dominasi
imperialis Eropa, di Amerika, pemerintah Amerika Serikat, dibawah presiden
Thomas Jefferson, berusaha untuk memperoieh wilayah Louisina dengan berbagai
cara, Upaya diplomatikpun dilakukan dengan gencar untuk usaha tersebut. Hal
tersebut dilakukan sebab Inggerispun, yang sedang bersaing dengan Perancis,
berusaha memperoieh wilayah yang sangat kaya dengan sumber daya alam tersebut.
Ketika Robert Livingstone," yang secara intensif melakukan upaya
diplomatik, bertemu dengan menteri luar negeri Perancis, Talleyrand, sebuah
tawaran menarik diberikan oleh menlu Perancis. "Apa yang akan Anda berikan
kepada kami jika kami serahkan seluruh wilayah Lousiana? " tanya
Talleyrand, dan dijawab oleh Livingstone dengan kesediaan untuk membayar empat
juta dollar. "Terlalu murah", kata Talleyrand "Ajukan kembali
proposal Anda dan temui saya besok” kata Talleyrand. Kurang dari tiga minggu
kemudian perjanjian jual beli tersebut ditandatangani. Perancis yang sedang
berhadapan dengan Inggeris, baik di Eropa dan Amerika, lebih suka menyerahkan
Louisiana kepada Amerika Serikat daripada kepada Inggeris, dan sepakat dengan
harga 12 juta dollar atas wilayah pertanian yang sangat kaya tersebut.
Dalam sejarah diplomasi Amerika Serikat pembelian yang
terjadi pada tahun 1803 tersebut dilatakan oleh Buckler (1993: 977) sebagai
"the greatest bargain in the U.S diplomatic history" atau sebagai
jual beli yang paling menakjubkan dalam sejarah diplomasi Amerika Serikat.
Setelah memperoleh wilayah Lousiana, Amerika Serikat masih dihadapkan dengan
ancaman Inggeris yang masih menguasai Canada. Amerika Serikat juga membenci
Inggeris yang merupakan saingat beratnya dalam perdagangan di kawasan Atlantik
dan memonopoli barang- barang dagangan di kawasan tersebut. Orang-orang Amerika
Serikat di kawasan barat menghendaki diteruskannya perang dengan Inggeris yang
selalu mengancam kapal-kapal Amerika di lautan bebas. Persaingan dengan
Inggeris tersebut mendorong dilakukannya pertimbangan diplomatik melalui
peperangan dengan negara Eropa tersebut. Sikap netral AS terhadap masalah
perdagangan luar negeri dengan negara-negara Eropa tidak sepenuhnya bisa
diterapkan ketika negara tersebut memiliki kepentingan lain di daratan. Sikap
tidak bisa menjaga kenetralan tersebut diterapkan oleh Presiden James Madison
ketika hams berhadapan dengan Inggeris. Perang tahun 1812 yang dikenal dengan
War Hawks tersebut mengakhiri masalah Indian serta memberi jalan kepada para
pioner-pioner Amerika untuk membuka lahan yang lebih luas di bagian barat.
Perang tersebut diakhiri dalam Perjanjian Ghent di Belgia tahun 1814 berkat
campurtangan Tsar Rusia yang sedang berusaha mendekati Inggeris dalam
mengakhiri perang dengan Napoleon Bonaparte. Dalam perjanjian tersebut Amerika
dan Inggeris sepakat untuk menjaga Great Lakes sebagai kawasan bebas militer,
kebebasan bagi nelayah Amerika, Inggeris dan Canada untuk menangkap ikan di New
Foundland dan Labrador serta persetujuan mengenai perbatasan baru antara
Amerika Serikat dan Canada, dan dijadikannya kawasan Oregon sebgai daerah terbuka
bagi orang Inggeris dan Amerika. Perjanjian dengan Inggeris tersebut menjadikan
politik diplomasi Amerika Serikat sementara lebih berorientasi ke dalam dalam
upaya merebut Florida serta menyatukan wilayah hingga ke pantai Pasifik.
Diplomasi John Quincy Adams dan Aneksasi Florida. John
Quincy Adams merupakan menteri luar negeri Amerika Serikat terpopuler dalam
sejarah diplomasi Amerika Serikat., Pelaksanaan politik luar negerinya
menunjukkan semangat kesatuan nasional Amerika Serikat. Sebagai menlu di bawah
Presiden baru, James Monroe (1817-1825) dan anak presiden AS kedua, Adams
berusaha mengimplementasikan sentimen kesatuan nasional dalam politik luar
negerinya yang inclependen. Aneksasi Florida dari Spanyol tercapai berkat
kepiawaian upaya diplomatiknya. Dia mampu memadukan kebijaksanan luar negeri
dengan kebijaksanaan dalam negeri. Pengalaman diplomasi di Paris, Ghent, St
Peterburg, Negeri Belanda dan Prusia, dan penguasaan enam bahasa serta
pemahaman mengenai karya- karya klasik Barat menjadikannya sebagai diplomat
ulung. Setelah kembali dari Eropa tahun 1817 dia memiliki pemahaman yang
mendalam mengenai negara-negara Eropa yang merupakan saingan Amerika Serikat di
benua Amerika. Sebagai penganut ajaran Calvin, dia percaya bahwa perluasan
imperium Amerika tak dapat dihindari dan sangat penting untuk diperjuangkan.
Sebagai diplomat ulung, Adams memiliki pandangan yang tajam mengenai
gerak-gerik Inggeris di benua Amerika, Pada tahun 1817 dia meyakini bahwa
Inggeris lebih merupakan ancaman terhadap Amerika Serikat dibandingkan dengan
masa sebelumnya. Namun demikian, kedua negara dalam hal-hal tertentu memiliki
pandangan yang sama dalam menghadapi negara- negara Eropa. Mereka membenci
imperium Spanyol yang bersifat diskriminatif terhadap barang- barang kedua
negara. Mereka juga tidak menyukai Perancis yang agresor. Terbentuknya
"Holy Alliance " yang beranggotakan para monarki Eropa yang dipimpin
oleh Rusia dan berusaha mempertahankan pemerintahan monarki di Eropa dan
Amerika Latin merupakan ancaman bagi kepentingan Amerika Serikat dan Inggeris.
Adams tidak percaya begitu saja dengan Inggeris yang memiliki kepentingan yang
relatif sama dalam menghadapi negara-negara Eropa lain. Selama tiga tahun
kemudian, Adams mengkaji kembali hubungannya dengan Ingggeris yang menyangkut
konflik mengenai Great Lakes, perbatasan dengan Canada di sebelah barat,
masalah perikanan dan status Oregon. Untuk mencegah ambisi Inggeris di Amerika
Latin, Adams menjalin hubungan erat dengan Tsar Alexander dari Rusia, sahabat
yang dikenalnya dengan baik ketika dia menjadi dubes di St Peterburg. Aliansi
tersebut merupakan sarana yang baik untuk mencegah ambisi Inggeris di Amerika
Serikat dan Amerika Latin. Untuk menghancurkan kepentingan Inggeris di benua
Amerika Adams melalukan upaya diplomatik serta penetrasi militer terhadap
pelabuhan-pelabuhan dagang di West Indies yang dimiliki Inggeris. Melalui upaya
diplomatik yang gencar serta dukungan para pedagang Amerika maka Inggeris
membuka pelabuhan-pelabuhannya di daerah koloninya itu.
Keberhasilan tersebut merupakan langkah awal bagi
upaya menghancurkan imperium Inggeris di benua Amerika serta upaya penghancuran
imperium kolonial di benua tersebut. Adams yakin bahwa Revolusi Amerika
merupakan pertanda awal untuk mengakhiri kolonialisme Eropa di Amerika serta
membangun imperium.Amerika Serikat yang berkuasa di daratan dan di lautan.
Untuk menyatukan seluruh kontinen Amerika Utara dibawah Amerika Serikat, Adams
harus mendekati imperium Eropa yang masih bercokol di wilayah tersebut Salah
satu di antaranya adalah Spanyol yang masih menguasai Frorida Timur. Florida
Barat diperoleh Amerika Serikat dalam Perjanjian Ghent tahun 1812. Dalam
perundingan dengan menlu Spanyol, Luis de Onis, tahun 1818 dan 1819, masalah
Florida masih terkatung-katung. Pesiden Amerika Serikat, James Monroe, mengutus
Jenderal Andrew Jackson untuk menghentikan serangan orang-orang Indian atas
permukiman orang-orang Amerika serta untuk menduduki semua pelabuhan Spanyol.
Dalam Perang Seminole (1817) antara pasukan AS dengan orang-orang Indian,
Jackson sekaligus melakukan ekspansi ke daerah pendudukan Spanyol, menangkap
pasukan penjaga Spanyol serta orang Inggeris yang menghasut orang-orang Indian.
Tindakan tersebut tentu saja menimbulkan protes dari Spanyol dengan menuduh bahwa
Jackson menyerang pemukim-pemukim warga sipil Spanyol dan Inggeris di Florida.
Spanyol mengusulkan kepada Presiden Monroe agar Jackson ditarik dari kawasan
itu. Usulan tersebut diterima Kabinet Monroe, kecuali Adams. Menlu Adams
membela tindakan Jackson dengan niengatakan bahwa Spanyol tidak mampu
memelihara stabilitas sosial di Florida. Dalam menghadapi tindakan agresi
Amerika, Spanyol meminta bantuan Inggeris. Namun demikian, Inggeris menolak
untuk ikut campur.
Inggeris melihat bahwa perpecahan imperium Spanyol di
Amerika dapat membuka jalan bagi pedagang-pedagang Inggeris. Adams memanfaatkan
kenetralan Inggeris untuk merebut seluruh wilayah Florida serta Texas. Pada
bulan Februari 1819 menlu Spanyol, Onis, sepakat untuk menandatangani
perjanjian dengan Adams yang berisi: penyerahan Florida Timur kepada AS;
pengakuan atas kedudukan AS di Florida Barat, membatalkan klaimnya atas Oregon
serta jalur pelayaran menuju Sungai Mississippi kepada AS; serta perbatasan bam
sepanjang 42 derajat lintang utara sampai Sungai Sabine, Red and Arkansas
hingga ke Pasifik. Sebaliknya AS harus melapaskan tuntutannya atas Texas dan
membayar lima juta dollar yang diklaim warga AS atas Spanyol. Penyerahan
Florida oleh Spanyol tersebut antara lain untuk melindungi kepentingannya yang
lebih luas di Mexico. Perjanjian yang disebut Transkontinental Treaty tersebut
merupakan salah satu kemenangan diplomatik Adams yang terbesar dalam karir
diplomatiknya. Bagi Amerika Serikat, perjanjian tersebut merupakan jalan
pembuka yang lebih luas ke arah Pasifik dan Amerika Latin terutama untuk
kepentingan dagang dalam rangka menghadapi pembatasan-pembatasan dagang yang
dilakukan oleh Inggeris di kawasan tersebut. Amerika Latin merupakan kawasan
yang sangat strategis bagi Amerika Serikat.
2.3 Situasi
Amerika Setelah Perluasan
Seluruh daratan Amerika seperti terlihat
sekarang berhasil dipersatukan tahun 1853 setelah AS mernperoleh tambahan
wilayah di sebelah selatan California yang berbatasan dengan Mexico tahun 1853
di sebelah selatan, dan Oregon di utara yang ditandatangani dengan Inggeris
tahun 1846. Upaya diplomatik yang didukung oleh kekuatan ekonomi dan militer
telah berhasil membentuk imperium Amerika Serikat di Amerika Utara menggantikan
kekuatan Eropa yang semula dipegang oleh Inggeris, Perancis, Rusia dan Spanyol.
Sampai tahun 1917 AS telah membentuk Imperium di Amerika hingga Asia Pasifik.
Hingga kini, Amerika Serikat menjadi
negara yang besar dan luas. Dengan
luas wilayah 3,79 juta mil persegi (9,83 juta km2) dan
jumlah penduduk sebanyak 315 juta jiwa, Amerika Serikat merupakan negara
terluas ketiga atau keempat di dunia, dan terbesar
ketiga menurut jumlah penduduk. Amerika Serikat adalah salah satu
negara yang paling multietnik dan paling multikultural di dunia, yang muncul
akibat adanya imigrasi
besar-besaran dari berbagai penjuru dunia. Selain itu Amerika
Serikat sekarang adalah negara yang berbentuk federasi dengan memiliki 50
negara bagian dan 1 distrik federal. 2 wilayah diantaranya tidak berada di
daratan utama Amerika, yaitu Hawaii, kepualauan gunung api yang berada di
tengah-tengah Samudera Pasifik. Serta Alaska, wilayah di ujung barat Kanada
yang dibelinya dari Rusia dan merupakan pertanda akhir dari perluasan wilayah
Amerika ini.
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penduduk dan wilayah
Amerika Serikat mengalami perkembang pesat, dan banyak penduduk yang melakukan
migrasi ke barat. Sejarah diplomasi Amerika Serikat pada akhir abad ke-18 dan sepanjang abad
ke-l9 ditandai dengan upaya perluasan wilayah ke arah barat. Upaya diplomatik
dilakukan terhadap negara-negara Eropa yang telah lebih dahulu menguasai
wilayah Amerika utara seperti Inggeris, Perancis, Rusia dan Spanyol. Sejak tahun
1776 sampai sekarang bangsa Amerika selalu berusaha untuk meningkatkan
kemakmuran bangsanya melalui upaya-upaya diplomatik untuk membentuk sebuah
imperium besar yang berkuasa dan berpengaruh atas bangsa-bangsa lain di dunia.
Pada awal abad ke-19 mereka telah mampu membangun sebuah imperium kontinental
yang besar. Pada waktu yang relatif sama juga mereka telah mengembangkan
imperium perdagangan di seluruh dunia, menggantikan posisi Portugal, Spanyol,
Belanda dan Inggeris. Upaya diplomatik untuk memperluas wilayah tersebut
dilakukan terhadap negara-negara Eropa yang berkepentingan dengan daratan
Amerika, baik Amerika Utara maupun Amerika Latin. Dengan upaya diplomatik yang
gencar beberapa negara bagian (koloni) digabungkan ke dalam
"imperium" AS dengan cara membeli seperti yang terjadi pada kasus
Louisiana. Koloni lainnya digabung dengan cara perundingan seperti antara lain
dalam Perjanjian Transcontinental dan Guadalupe Hildadgo serta melalui
peperangan dengan Mexico. Dukungan politik, ekonomi dan militer serta kecakapan
para diplomat dan pemimpin AS dalam melakukan offensive diplomasi sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan diplomasi mereka terhadap negara-negara yang
dijadikan sasaran diplomasi
DAFTAR PUSTAKA
Tanpa Nama. 2004. Garis Besar Sejarah Amerika. Washington DC: Departemen Luar Negeri
id.wikipedia.org, diakses 10 April 2014
pukul 20:09
id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Amerika,
diakses 10 April 2014 pukul 20:11
http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat,
diakses 10 April 2014 pukul 20:11
Comments
Post a Comment