Imperialisme Amerika

BAB I PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Amerika Serikat menjadi lebih aktif dalam urusan luar negeri. Pada tahun 1898, Amerika Serikat berperang melawan Spanyol. AS berhasil memenangkan perang, dan menguasai Puerto Riko, Guam, Guantanamo, dan Filipina. Ditambah dengan pembelian Alaska dan pengambilalihan Hawaii, Amerika Serikat telah memperoleh seluruh wilayahnya hari ini, ditambah beberapa wilayah yang akan lepas setelah Perang Dunia II.
William Jennings Bryan memimpin Partai Demokrat menentang penguasaan atas Filipina, yang menurutnya sebagai imperlialisme dan bertentangan dengan demokrasi Amerika. Namun, Bryan kalah dari William McKinley dalam pemilihan presiden tahun 1900.
Pada tahun 1901, Theodore Roosevelt menjadi presiden Amerika Serikat. Ia memiliki kebijakan luar negeri yang disebut "Big Stick". Maksudnya ialah bahwa [AS] harus memiliki angkatan laut yang besar dan melakukan pengawasan terhadap Amerika Latin. Antara tahun 1908 hingga 1930, Amerika Serikat beberapa kali mengirimkan tentara ke Amerika Latin. Selain itu, ketika Theodore Roosevelt masih menjabat, penggalian Terusan Panama dimulai.
Woodrow Wilson terpilih sebagai presiden pada tahun 1912. Ia adalah seorang progresif, tetapi tidak sepenuhnya mirip Roosevelt. Pada tahun itu pula, Arizona menjadi negara bagian terakhir dari Amerika Serikat daratan, sehingga Perbatasan Amerika pun berakhir. Inovasi yang muncul pada masa ini adalah Kebijakan Pintu Terbuka, dimana kekuasaan imperial diberi akses setara untuk bisnis Cina, namun mereka tak diperbolehkan menguasai Cina.



1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalahnya sebagai berikut:
  1. Bagaimana latar belakang terjadinya perbudakan di Amerika?
  2. Apa saja faktor penyebab perbudakan di Amerika?
  3. Bagaimana praktik perbudakan di Amerika?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat dikemukakan tujuannya adalah sebagai berikut:
  1. Mengetahui latar belakang terjadinya perbudakan di Amerika
  2. Mengetahui faktor penyebab terjadi perbudakan di Amerika
  3. Mengetahui praktik perbudakan di Amerika


















BAB II PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Imperialisme
Imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap dimana saja.
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.
Imperialisme muncul pertama kali Inggris pada akhir abad XIX. Perdana menteri Inggris , ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat opisisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri dari pada berkecipuhan dalam sola-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan " !" dan golongan Disraeli ( Joseph Chamberlain, cecil Rhodes ) disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.



2.2 Dasar Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin
Dalam masa prestise Amerika serika di Amerika Latin sangat rendah dan rakyat AmerikaLatin mulai membenci dan merasa takut terhadap bangsa Yankee, yang disebutnya “GRINGO” (orang asing, orang asing khususnya orang-orang inggris atau orang-orang keturunan inggris).
Kemenangan AmerikaSerikat dalam perang melawan Spanyol (1898) merupakan puncak dari imperialisme AmerikaSerikat, di mana AmerikaSerikat menguasai Philipina, Guam dan Puerto Rico dan dimana AmerikaSerikat membebaskan Cuba tetapi memaksa Amandement Platt atas konstitusi Cuba, yang dipergunakan sebagai pangkalan angkatan laut AmerikaSerikat.
Di bawah ini adalah yang mendasari Imperialisme Amerika Serikat yang terjadi di Amerika Latin, yaitu :
A.  Doktrin Monroe
Doktrin Monroe adalah salah satu kebijakan Amerika Serikat yang pertama kali dicetuskan oleh James Monroe presiden ke 5 Amerika serikat pada 2 desember 1823, yang berbunyi: "Amerika Serikat menganggap segala campur tangan pihak luar dalam urusan negara - negara di benua Amerika sebagai (ancaman) bahaya terhadap keamanan dan keselamatannya". Doktrin ini dicetuskan karena pada tahun-tahun sebelum 1823 di wilayah ini banyak terjadi intervensi terhadap AS oleh Negara-negara adidaya Eropa.
Doktrin Monroe (Monroe Doctrine) adalah asas politik luar negeri Amerika Serikat yang terkandung dalam pesan Presiden Monroe kepada Kongres tahun 1823. Doktrin berawal dari dua masalah diplomatik, yaitu pertempuran secara kecil-kecilan dengan Rusia mengenai pantai barat laut Amerika Serikat dan kekhwatiran bahwa Aliansi Suci (Rusia, Austria, Prusia) akan mencoba menguasai kembali negara-negara Amerika Latin yang baru saja melepaskan diri dari Spanyol. Menteri Luar Negeri Inggris menghendaki pengiriman pernyataan bersama Inggris – Amerika kepada negara-negara anggora Aliansi Suci, tetapi Amerika bersikeras bertindak sendiri dan menyusun doktrin tersebut yang mengandung hal penting, yaitu ada empat prinsip dasar, yang cukup terkenal. Antara lain :
1. Amerika Serikta tidak akan mencampuri amsalh maslah internal ataupun peperangan di antara Negara Eropa
2. Amerika Serikat mengakui dan tidak mencampuri koloni yang masih ada di bawah keuasaan negara Negara Eropa
3. Negara Eropa harus menghentikan kolonisasi lebih lanjut
4. Upaya apapun oleh Negara Eropa untuk menekan atau mengendalikan Negara manapun d dunia akan diapndang sebagai tindakan kekerasan melawan Amerika Serikat.
Dikeluarkannya Doktrin Monroe ini, maka upaya negara-negara Eropa untuk menjajah atau melakukan campur tangan terhadap negara-negara di benua Amerika akan dipandang sebagai agresi, sehingga Amerika Serikat akan turun tangan. Akan tetapi, Amerika Serikat tidak akan mengganggu jajahan Eropa yang sudah ada. Doktrin ini diterapkan setelah sebagian besar jajahan Spanyol dan Portugal di Amerika Latin telah merebut kemerdekaannya.
Doktrin Monroe intinya adalah “America for the Americans” yang berarti politik isolasi, artinya negara-negara di luar Amerika jangan mencampuri soal-soal dalam negeri Amerika dan sebaliknya Amerika tidak akan ikut dalam soal-soal di luar Amerika. Doktrin Monroe dapat juga diartikan sebagai Pan-Amerikanisme, yaitu seluruh negara-negara di Amerika harus merupakan satu keluarga Bangsa Amerika di bawah pimpinan Amerika.
Pernyataan atau Doktrin Monroe ini mendapatkan dukungan dari Inggris dimana inggris telah mempersiapkan kekuatan angkatan lautnya yang cukup ditakuti karena jumlah dan kualitasnya yang cukup banyak dan baik. Dan dengan adanya doktrin Monroe ini hubungan amerika serikat dengan Negara amerika latin makin dekat karena ada persepsi bahwasanya amerika serikat telah membantu untuk melindungi kawasan amerika latin. Namun persepsi negatif dalam melihat sikap amerika Serikat terhadap kawasan Amerika latin pun juga muncul. Pemerintah Negara Negara amerika latin berfikir bahwa amerika serikat menggunakan doktrin monroe sebagai media untuk mendominasi benua amerika. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan investasi dari Amerika maupun sekutunya yakni Inggris yang meningkat setelah keluarnya doktrin Monroe.
Sikap dari amerika serikat yang begitu mencampuri urusan Amerika latin telah membuahkan pergolakan fisik antara amerika dengan Spanyol. Dimana dengan adanya insiden meledaknya kapal amerika maka sikap untuk bermusuhan dengan Spanyol muncul di benak rakyat Amerika dan akhirnya telah berhasil mengusir kekuatan Spanyol dari Kuba. Selain ekses yang diakibatkan oleh adanya perana yang begitru besar dari Amerika maka dalam pembuatan rancangan konsitusi Kuba tahun 1900, pihak amerika serikat memaksakan adanya satu dokumen yang terkenal yakni, Amandemen senator orville hitchcock platt (platt amendement). Dalam amndemen ini pihak amerika memberikan hak untuk dapat mencampuri urusan dalam Negeri dari negara kuba. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi harta dan benda serta warga Amerika serikat yang ada di Kuba. Tentu saja hal ini telah membuat pembatasan hak dari Kuba dalam meminta bantuan asing lainnya. Sekaligus tidak dapat untuk mencegah keinginan dari Amerika untuk membangun pangkalan angakatan lautnya di Kuba.
Interpestasi yang meluas dari doktrin monroe terjadi seiring dengan tampilnya aamerika serikat menjadi salah satu kekuatan dunia. Amerika mengkalim bahwasanya negara ini adalah polisi dunia. Sehingga negara Negara amerika latin ikut menjadi wilayah pengaruhnya serta menjadi penyumbang kekuatan dari Amerika secara finansial. Selain itu dengan adanya penginteprestasian yang meluas atas doktrin mempermudah upaya amerika serikat untuk mendapatkan akses sumber daya dari Negara amerika latin. Namun upaya Amerika bukanlah tanpa ada tantangan dari negara-negara kolonial lainnya ataupun dari pemerintah Negara baru di Amerika Latin.
B.  Faktor Politik
Keinginan Amerika Serikat untuk memperluas pengaruh ke negara-negara sekitarnya adalah adanya pemikiran ‘Manifest Destiny” dan “City Upon a Hill”, dimana artinya Amerika Serikat harus menjadi panutan dan pemimpin bagi masarakat sekitarnya. Kedua doktrin ini dijadikan sebagai alasan Amerika Serikat melakukan perluasan pengaruh dan pembenaran terhadap hak dan kewajiban Amerika Serikat memperluas pengaruh dan kebudayaannya di benua Amerika, Karibia, dan juga Pasifik.
Dalam pelaksanaan politik luar Negeri Amerika hanya terbatas dua tujuan antara lain:
Ø Menghindari persekutuan yang menjerat negara-negara di Eropa
Ø Memelihara hegemoni politik di bumi belahan barat Sehingga perkembangan Politik isolasionalis sepanjang abad 19 dan awal abad ke 20 dimana politik isolasi ini menjadi pondasi dasar dari politik luar negeri, dalam perkembangan politik luar negeri AS terdapat bentuk pelaksanaan dari politik luar negeri:
a)      Politik Isolasi
Selama menganut politik isolasi ini pemerintahan AS mengalami peningkatan di bidang Ekonomi karena banyak warga menjadi buruh pabrik senjata dengan upah atau gaji yang tinggi. Dalam hal ini membawa nama baik bagi Wilson dikarenakan dengan kebijakannya membuat taraf hidup warga AS menjadi meningkat.
b)      Politik Aliansi
AS melihat perekonomian di eropa mengalami krisis kecuali Uni Soviet yang menjadi momok bagi AS dengan ideologinya Marxis Lennis yang berasaskan sama rasa sama mata tetap kaya dan maju. Hal ini memudahkan menyebarkan ajaran komunis di Eropa yang berakibat krisis moneter setelah PD II. Uni Soviet berusaha menyebarkan ajaran komunis dengan cara memberi perlindungan terhadap negara-negara Eropa dengan syarat mereka harus menganut ajaran Marxis Lennis.
C.  Faktor Ekonomi
Banyak orang-orang amerika serikat termasuk tokoh-tokoh yang berpengaruh seperti Theodore Rooselvet, Henry Cabot lodge dan Elihu Root, merasa bahwa untuk menjaga kepentingannya, amerika serikt harus memperluas pengaruh ekonominya. Pandangan ini juga dapat di ikuti oleh lobi angkatan laut yang uat, yang meminta penambahan armada dan pangkalan luar negeri karena dianggap penting untuk keamanan ekonoi dan politik negara itu.
Amerika Serikat tertuju kepada Amerika Latin di sebabkan karena disanalah tercipta sumber daya alam yang melimpah, adanya faktor pelayaran yang sangat baik untuk kemajuan permukiman membuat Amerika Serikat mengingitkan daerah Amerika Latin. Setiap daerah-daerah yang memiliki kekayaan atas sumberdaya alamnya maka Amerika Serikat akan berusaha untuk mendapatkan wikayah tersebut dan menjadikannya bagian dari Amerika Serikat, dengan adanya kekuasaan Amerika Serikat di Amerika Latin maka Amerika serikat akan mengeksploitasi sumberdaya kekayaan alam daerah tersebut, tujuannya yaitu untuk kepentingan negaranya terutama kemajuan dalam bidang perekonomian dan pasar bebas di Amerika Latin yang cukup terjamin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin yaitu karena ingin menguasahi sumber kekayaan alam yang di miliki Amerika Latin dengan perdagangan bebas.

2.3 Wujud Imperialisme Amerika Serikat
Pada dekade terakhir di abad 19 merupakan perluasan imperial bagi Amerika serikat. Sat itu selain menyebarkan pengaruh, juga melakukan pendudukan untuk beberapa waktu di wilayah samudra Atlantik dan pasifik, serta ke Amerika tengah.  Tetapi  Amerika serikat memilih jalan yang berbeda dengan orang Eropa pesaingnya karena sejarah perjuangannya sendiri.
Sumber perluasan Amerika serikat pada akhir abad ke 19 sangat bervariasi. Secara Internasonal, masa ini merupakan periode imperialisme besar-besaran, saat kekuatan-kekuatan Eropa saling berpacu untuk menguasahi Afrika dan bersaing untuk menyebar pengaruh dan menguasahi perdagangan.
Usaha pertama Amerika Serikat untuk memperluas wilayahnya adalah dengan membeli Alaska yang populasinya minim, hanya ada suku Inuit dan penduduk asli lainnya dari rusia pada tahun 1867. Kebanyakan warga amerika tidak peduli atau tidak suka dengan langkah yang dilakukan oleh menteri luar negeri william Seward ini, dan Alaska sering dsebut sebagai :kebodohan Seward’ dan “Peti Es Seward” tetapi 30 tahun kemudian ketika es ditemukan disungai Klondike di Alaska, ribuan warga Amerika pergi ke utara dan menetap di sana. Sewaktu Alaska menjadi negara bagian ke-49 pada tahun 1959, ia menggantikan Texas sebagai negara terbesar di Amerika serikat. Sebelunnya Amerika serikat pada tahun 1820-an melakukan perang dengan Meksiko dan menduduki Texas, bi bawah ini adalah penjelasannya :
2.3.1 TEXAS DAN PERANG DENGAN MESIKO
Sepanjang tahun 1820-an, penduduk Amerika menduduki wilayah Texas yang luas, sering kali dengan dengan tanah pemberian Meksiko. Namun jumlah mereka semakin banyak dan membuat penguasa di daerah itu cemas sehingga akhirnya melarang imigrasi lebih lanjut pada tahun 1830. Pada tahun 1834 jendral Antonio Lopes de Santa Anna mendirikan pemerintahan diktator di Meksiko, dan pada tahun berikutnya penduduk Texas memberontak. Di awal tahun 1836 Santa Anna mengalahkan pemberontakan Amerika Serikat pada pengepungan di benteng Alamo dalam pertempuran yang sangat di kenang. Namun orang Texas di bawah pimpinan San Houston menghancurkan tentara Meksiko dan menangkap Santa Anna sebulan kemudian dalam pertempuran San Jacinto dan memastikan kemerdekaan Texas. Selama hampr satu dekade, Texas tetap menjadi republik yang berdiri sendiri, ia kemudian bergabung menjadi negara bagian yang ke-28 pada tahun 1845.
Meskipun Meksiko memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat karena persoalan status negara bagian  Texas, persoalan yang lebih dipertentangkan adalah batas wilayah negara bagian baru ini. Texas mengklaim Sungai Rio Grande sebagai batasnya, Meksiko mengklaim bahwa tapal batas ada di utara sisi Sungai Nueces. Sementara itu, banyak pemungkim berbondong-bondong masuk ke wilayah Meksiko dan california saat orang amerika mengklaim Amerika Serikat memliki takdir nyata untuk memperluas wilayah kearah barat sampai ke samudera Pasifik.
Usaha Amerika Serikat untuk membeli New Mexiko dan wilayah California gagal dan setelah pertikaian antara tentara Meksiko dan Amerika Seriat di sepanjang Ro Grande, amerika serikat menyatakan Perang pada tahun 1846. Tentara Amerika Serikat menduduki New Mexico, lalu membantu perlawanan para pemukim di california. Pasukan Amerika Serikat di bawah komando zachary taylor menginvasi Meksiko, memperoleh kemenagan di Monterey dan Buena Vista, anmun gagal mengajak Meksiko ke meja perundingan.
Pada bulan Maret 1847 pasukan Amerika di bawah komando Winfield Scott mendarat di dekat Vera Cruz di pesisir timur Meksiko, dan setelah melampaui beberapa rintangan dapat memaski Mexico City. Namun baru setelah santa Anna mengundurkan diri Amerika Serikat dapat mengasosiasikan Traktat Guadulupe hildago di mana Meksiko mau menyerahkan daerah barat daya dan California dengan uang ganti rugi $ 15 juta.
Perang tersebut berguna sebagai tempat berlatih para tentara Amerika yang kemudian hari akan bertempur untuk kedua belah pihak dalam perang saudara. Perang Meksiko ini juga secara politik terhitung oerang warga memecah belah, di mana tokoh anti perbudakan Whigs mengkritik pemerintahan demokrat James K. Polk atas kebijakan perluasan daerahnya. Dengan berakhirnya Perang Meksiko, Amerika Serikat mendapatkan wilayah baru seluas 1,36 juta km persegi, yang mencangkup negara bagian Arizona sekarang ini, Nevada, california, Utah sebagian New Mexico, Colorado dan Wyoming. Namun hal itu menjadi pencaplokan beracun karena menimbulkan pertanyaan paling meledak-ledak dalam politik amerika Saat itu.

2.3.2 KUBA (1868-1878)
Daerah koloni Spanyol terakhir di Amerika Latin yang masih harus merebut kemerdekaannya adalah kuba. Usaha untuk menggulingkan pemerintahan panjajah timbul antara tahun 1824-1868, tetapi selalu gagal. Mula-mula melalui gerakan bawah tanah, kemudian menjadi perlawanan terbuka. Pada umumnya Amerika serikat memberi bantuan kepada gerakan kemerdekaan Kuba dalam bentuk biaya, perlengkapan, persenjatahan, dan fasilitas penggunaan wilayahnya sebagai basis penyerangan terhadap pangkalan-pangkalan militer Spanyol.
Kemudian timbul perang sepuluh tahun (1868-1878)di kuba  atau tepatnya di sebut pemberontakan sepuluh tahun, karena apa yang terjadi waktu itu adalah pemberontakan rakyat melawan melawan penguasa Spanyol. Walaupun pemberontakan ini merupakan suatu langkah maju daripada sistem perlawanan sebelumnya, belum juga berhasil.
Akibat pemberontakan yang lama ini, semangat revolusi rakyat makin meluap, banyak rakyat yang melarikan diri ke Amerika Serikat, dan kebencian Amerika Serikat terhadap Spanyol makin memucak. Di pihak Spanyol sendiri timbul kesadaran untuk memperbaiki kondisi politik dan ekonomi Kuba, namun hal ini telah terlambat. Kemudian pecah Revolusi 1895 yang lebih terorganisasikan melawan Spanyol. Muncul tokoh Jose Marti, salah seorang penyair dan pahlawan kemerdekaan amerika Latin yang kini masih terkenal dan sering diabadikan namanya.
Dalam tahun 1868, ketika ratu Elizabeth II diturunkan dari tahta, rakyat Kuba mempergunakan kesempatan ini untuk memberontak, setelah berjuang selama 10 tahun mereka meletakan senjata, karena Spanyol berjanji bahwa mereka akan mendapat suatu pemerintahan yang baik, yang mana janji itu tidak pernah di penuhi. Oleh sebab itu maka muncul lagi pemberontakan berdaerah pada tahu 1895 di bawah pimpinan Jose Martin, seorang yang mendapatkan pendidikan di Spanyol dan berdiam lama di amerika Serikat. Ketika pemberontakan sampai pada puncaknya dalam tahun 1898, Amerika Serikat ikut campur tangan dalam memerangi Spanyol fengan maksud, yakni :
a.    Menyatakan simpati terhadap perjuangan rakyat Kuba
b.    Melindungi kepentingan ekonoinya di Kuba, antara lain perkebunan tembakau, perkebunan tebu, dan perkebunan buah-buahan.
c.    Menghukum Spanyol, akibat hancurnya kapal perang Amerika Serikat Maine pada tanggal 15 Februari 1898 di pelabuhan Hanava, sehingga Spanyol lah yang harus bertanggung jawab.
Pada tanggal 24 april 1898 Spanyol mengumumkan adanya peperangan dengan Amerika Serikat dan di balas oleh Amerika Serikat. Setelah peperangan berlangsung akhirnya Spanyol kalah.  Kemudian Spanyol menandatangani perjanjian damai dengan amerika Serikat pada tanggal 10 Desember 1898 mereka menyerahkan kuba ke tangan Amerika serikat sambil menunggu negeri itu memerdekakan diri. Selain itu spanyol menyerahkan Puerto rico dan guam sebagai pengganti kerugian perang dan menyerahkan Filipina dengan bayaran $20 juta.
Kuba dinyatakan merdeka sedangkan Puerto Rico, Filipina dan Guam di jadikan Koloni Amerika Serikat, kemudian terbentuknya Republik Kuba dengan Thomas Estrada Palma sebagai presiden pertama di Cuba (1902-1906)
Walaupun telah merdeka, rakyat Kuba seolah-olah tidak merdeka karena :
a.    Amerika Serika ini mendektekan Amandemen Plat atas Konstitusi Kuba.
Dalam amndemen ini pihak amerika memberikan hak untuk dapat mencampuri urusan dalam Negeri dari negara kuba. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi harta dan benda serta warga Amerika serikat yang ada di Kuba. Tentu saja hal ini telah membuat pembatasan hak dari Kuba dalam meminta bantuan asing lainnya. Sekaligus tidak dapat untuk mencegah keinginan dari Amerika untuk membangun pangkalan angakatan lautnya di Kuba.
b.    Amerika Serikat masih tetap mempunyai basis Angkatan laut di teluk Guantanamo (Kuba).
c.    Dalam bidang ekonimi juga masih di kuasahi oleh Amerika Serikat
Kuba memperoleh kemerdekaan simbolik pada saat tentara Amerika Serikat angkat kaki pada tahun 1902. Tetapi amerika Serikat masih tetap mempunyai hak melakukan intervensi untuk menjaga tertip sipil. Amerika melakukannya selama tiga kali sebelum melepas hak tersebut pada tahu 1934. Walaupun Kuba sudah merdeka penuh, pengaruh ekonomi dan politik Amerika serikat sangat kuat sampai pada tahun 1859, yaitu ketika Fidel castro menggulngkan pemerintah yang berkuasa dan membentuk rezim marxis yang sangat erat hubungannya dengan Uni Soviet.
2.3.3 PEURTO RICO
Peurto Rico, pulau yang terletak di sebelah timr Kuba bernasib sama dengan Kuba dan Filipina. Peurto Rico ini menjadi daerah kolonisasi Amerika Serikat karena Amerika Serikat menang dalam peperangan dengan Spanyol, awalnya wilayah Peurto Rico ini adalah daerah kekuasaan Spanyol, tetapi sebagai ganti rugi dalam perang, maka Peurto Rico menjadi milik AS. Pada tahun 1917 konggres Amerika memberi warga Peurto Rico hak untuk memilih wakil Rahyat mereka. Tetapi undang-undang yang sama itu menghasilkan nasib yang berbeda bagi pulau itu, karena menyertakan Peurto Rico secara resmi adalah wilayah Amerika. Dan penting lagi rakyatnya menjadi warga Amerika Serikat. Pada tahun 1950, konggres memberi Puerto Rico kebebasan penuh untuk menentukan masa depannya. Dalam referendum pada tahun 1952, warga menolak Puerto rico menjadi negara bagian ataupun mendapatkan kemerdekaan penuh sebagai gantinya mereka memilih status warga persemakmuran. Banyak orang Puerto rico asli yang sudah menetap di daratan Amerika Serikat dimana mereka medapatkan akses bebas serta mendapat hak plitik an sipil seperti warga negara Amerika lainnya.
2.3.4 PANAMA
Panama pernah menjadi bagian dari colombia 1812 dan kemudia bagian dari Granada Baru 1832. I pernah menjadi negara  Otonom dari Konfederasi Granada 1852 dan juga bagian dari Negara Colombia Serikat 1862. Dalam tahun 1851 dibangun jalur kereta api pertama, oleh insinyur-insinyur Amerika Serikat. Dalam tahun 1878 sebuah mascapai Perancis mendapat konsesi membangun sebuah terusan di semenanjung itu. Panama menyatakan diri memerdekan diri dari Colombia (dengan dukungan Amerika Serikat) pada tanggal 3 nopember 1903, dan Amerika Serikat mengakui kemerdekaan ini pada tanggal 6 Nopember 1903.
Pada tanggal 18 nopember 1903 ditandatangani perjanjian Hay Banau Varilla antara Panama dan Amerika Serikat, yang piagam ratifikasinya dipertukarkan pada akhir februairi 1904 dan karenanya berlaku semenjak itu. Menurut perjanjian ini Panam menyewa-gunakan untuk selama-lamanya kepada Amerika Serikat, tanah seluas 1432 Km2 dimana akan dibangun sebuah terusan melintasi semenanjung Panama (kemudian dikenal dengan nama Terusan Panama) dengan suatu pembayaran US 10 JUTA dollar sekaligus, dan US 250.000 Dollar uang sewa setiap tahunnya dalam bentuk uang emas. Sebaliknya Amerika Serikat mempunyai hak untuk  “menggunakan, menduduki dan mengontrol disertai hak, kekuasaan dan wewenang penuh di wilayah ini... “
Dalam perjanjian disebutkan pula bahwa Terusan Panama mempunyai sifat yang netral secara permanen, bahwa apabila dipandang perlu Amerika Serikat dapat membangun bangunan-bangunan untuk pertahanan Terusan”bahwa Amerika Serikat harus menghormati kedalautan Panama tetapi juga diberikan han intervensi kepada maslah-masalah dalam negeri Panam. Setelah Terusan selesai, dibuka sementara sejak tanggal 15 agustus 1914 dan secara resmi pada tanggal 12 juli 1920. Segera setelah dibuka timbullah persoalan “sejauh mana sebenarnya yuridiksi yang diberikan Panama kepada Amerika Serikat?”. Soal-solal lain yang kemudian timbul antara lain : dengan adanya inflasi apakah sewa tahunan dapat dibayar dengan uang kertas : bagaimana penyelesaian maslah perdangan melalui Terusan, masalah bea-cukai, masalah buruh yang bekerja. Itulah sebabnya mengapa perjanjian ini mengalami banyak perubahan dalam tahun 1926, 1936, 1955. Berulang kali timbul pemogokam, insiden dan persengketaan politik akibat Perjanjian diatas.
Pada tanggal 3 nopember dan 28 nopember1959 terjadi insiden bendera dimana segolongan  rakyat memasuki wilayah Terusan untuk mengibarkan bendera Panama, tetapi diusir oleh pengawal Amerika Serikat. Setelah insiden ini, kemudian baik bendera Amerika Serikat dan Panama dikibarkan berdampingan.Denagn hak intervensi itupun Amerika Serikat sering menjalankan intervensi terhadap maslah dalam negeri Panama. Disamping itu, pasukan Amerika Serikat di Terusan ini makin bertambah banyak.
Perundingan-perundingan terus dilakukan untuk penyelesaian masalah teusiani ini. Thaun 1967 terdapat perjanjian dimana Amerika Serikat bersedia melepaskan kedaulatan atas Panama. Namun belum diratifikasi perjanjian tersebut sudah terjadi perubahan pemimpin baru dibawah presiden Dr. Arnulfo Arias 1968. Sementara itu makin tahun rakyat Panama dan pemerintah Pnama tidak puas terhada Amerika Serikat yang tidak sungguh untuk menyelesaikan Terusan ini. Maka timbullah pergolakan dari masyarakat. Dalam tahun 1974 dimulai lagi perjanjian baru antara Menteri Luar Negeri H.A.Kissinger dan Menteri  Luar Negeri Panama, Juan Antonio Tack. Masih banyak perbedaan pendapat yamng masih kontras mengenai waktu berakhirnya penguasaan erusan Panama oleh Amerika Serikat (Amerika Serikat ingin berkuasa hingga sekitar tahun 2000, sedang Panama ingin segera menguasai Terusan ini).
Selain alasan politis juga kepentingan-kepentingan ekonomis mendorong mereka berbuat demikian. Pada umunya negara-negara Amerika Tengah berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang sama. Mereka masih menitikberatkan sistem perekonomian pada sistem kolonial dengan mengutamakan ekspor dari produksi pertanian dan perkebunan, yang karenanya rawan terhadap konyutngur dunia. Mereka tidak kaya dalan bahan tambang, bila ada itupun belum dieksploitasidengan baik. Industri masih dalam tingkat pendasaran. Juga mereka sangat terkena akibat krisis energi. Itulah sebabnya mengapa adanya Central  American Common Market (CACM) sangat membantu mereka dalam mencapai tujuan ekonomi bersama.
Setelah Perang Dunia II, rakyat Panama mulai menuntut hak pengelolaan dan selain itu memprotes kehadiran militer AS yang semakin hari semakin bertambah banyak. Akhirnya pada 7 September 1977, Presiden AS, Jimmy Carter dan Presiden Panama, Omar Torrijos menandatangani sebuah kesepakatan yang mengizinkan Panama mengelola sendiri terusan itu namun tetap menjamin netralitas kawasan (Neutrality Treaty) dan AS diizinkan untuk kembali kapan saja. Akan tetapi, kesepakatan ini dikecam oleh sebagian besar rakyat AS. Selanjutnya, pada 31 Desember 1999, pengelolaan terusan diserahkan sepenuhnya ke Panama melalui Otoritas Terusan Panama/Panama Canal Authority (ACP)







BAB III PENUTUP



3.1    Kesimpulan
Imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap dimana saja.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Amerika Serikat menjadi lebih aktif dalam urusan luar negeri. Pada tahun 1898, Amerika Serikat berperang melawan Spanyol. AS berhasil memenangkan perang, dan menguasai Puerto Riko, Guam, Guantanamo, dan Filipina. Ditambah dengan pembelian Alaska dan pengambilalihan Hawaii, Amerika Serikat telah memperoleh seluruh wilayahnya hari ini, ditambah beberapa wilayah yang akan lepas setelah Perang Dunia II.
Antara tahun 1908 hingga 1930, Amerika Serikat beberapa kali mengirimkan tentara ke Amerika Latin. Selain itu, ketika Theodore Roosevelt masih menjabat, penggalian Terusan Panama dimulai.
Woodrow Wilson terpilih sebagai presiden pada tahun 1912. Ia adalah seorang progresif, tetapi tidak sepenuhnya mirip Roosevelt. Pada tahun itu pula, Arizona menjadi negara bagian terakhir dari Amerika Serikat daratan, sehingga Perbatasan Amerika pun berakhir.

DAFTAR PUSTAKA


Francis Whitney, ed.Keith W. Olsen. 2004. Garis Besar Sejarah Amerika. Washington DC: Departemen Luar Negeri
Sundoro, M. H. 2012. Sejarah Amerika Serikat. Jember: Jember University Press
id.wikipedia.org, diakses 1 April 2014 pukul 08:51



Comments

Popular posts from this blog

Migrasi dan Penyebaran Ras Negrito dan Weddid ke Indonesia

Keunikan Masyarakat Jawa Timur

Indo-China, Zaman Kuna hingga Merdeka