Metode-Metode Pembelajaran Yang Cocok Untuk Pembelajaran Sejarah

1.    Metode pembelajaran yang biasanya diterapkan oleh guru di sekolah ada bermacam-macam, ada metode ceramah, diskusi, tanya jawab, study trour dan lain-lain.
    Metode ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.(Sanjaya,2009). Dalam metode ceramah ( lecture method) merupakan sebuah cara pengajaran yang dilakukan oleh guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faham siswa. Metode ini sampai sekarang masih sering digunakan. Guru biasanya belum merasa puas jika tidak melakukan ceramah. Seolah-olah jika tidak ada ceramah tidak ada proses pembelajaran.
Langkah-langkahnya adalah:
1. Tahap persiapan
            a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai
            b. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
            c. Mempersiapkan alat bantu
2. Tahap pelaksanaan
a. Pembukaan
b. Penyajian
c. Penutupan 

    Metode diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan ( Killen, 1998 ). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama - sama.
Langkah-langkahnya:
a. Langkah Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
•    Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus
•    Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
•    Menetapkan masalah yang akan dibahas
•    Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas - petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan
b. Pelaksanaan Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah :
•    Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi
•    Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan - aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan
•    Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya
•    Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide - idenya
•    Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus
c.  Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal - hal sebagai berikut :
•    Membuat pokok - pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi
•    Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya

    Metode tanya jawab penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaan. Metode tanya jawab adalah suatu carapenyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Sudirman; 1992:199). Metode tanya jawab dapat pula diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa (Depdikbud; 1994/1995:5). Menurut Rusyan (1996:7), metode tanya jawab merupakan salah satu cara panyampaian pelajaran kepada siswa dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa apabila ada pertanyaan dari guru atau sebaliknya. Moedjiono dan Dimyati (1991/1992:41) mengungkapkan bahwa metode tanya jawab dapat pula diartikan sebagai format interaksi antara guru-siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan dari siswa, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan guru pada diri siswa. Dari beberapa pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode tanya jawab adalah cara penyajian bahan pelajaran dalam proses pembelajaran yang berbentuk pertanyaan yang harus dijawab, sehingga terjadi interaksi dua arah antara guru danpeserta didikuntuk memperoleh pengalaman guru pada peserta didik. Penggunaan metode tanya jawab dimaksudkan agar peserta didik lebih termotivasi untuk belajar selama proses pembelajaran, sehingga baik guru atau peserta didik sama-sama aktif dalam proses pembelajaran.
Langkah-langkahnya:
1.     Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab.
2.     Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
3.     Menyimpulkan jawaban peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
4.     Memberi kesempatan kepada peserta didik  untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami.
5.     Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan.
6.     Memberi kesempatan pada peserta didik  untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan.
7.     Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus.
8.     Memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.

    Metode karya wisata (study tour) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan. Metode karya wisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Karya= kerja, wisata= pergi Karyawisata = pergi bekerja.  Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun cukup lama sampai beberapa hari. Metode ini dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Contohnya seperti karya wisata yang dekat adalah ke museum yang ada di kota itu sendiri dan hanya memerlukan waktu yang singkat. Sedangkan karya wisata yang pelaksanaanya dalam waktu yang panjang seperti karyawisata keluar provinsi, kabupaten, atau kota lain. Karya wisata mengandung muatan belajar-mengajar, tidak sekadar keluar kelas untuk bersenang-senang. Bila kita cermati, hampir seluruh sekolah, mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi, memasukkan karya wisata sebagai salah satu kegiatan tahunan. Program tahunan itu sangat disukai siswa dan guru. Sebab, mereka bisa sejenak terbebas dari kegiatan rutin belajar-mengajar yang kadang membosankan. Namun, terkadang karya wisata hanya jadi wadah untuk bersenang-senang, belanja, menikmati hal-hal baru, dan hal-hal lain di luar konteks belajar-mengajar. Tetapi pelaksanaan karya wisata yang dilakukan sekolah belum mencerminkan penerapan metode pembelajaran karya wisata yang efektif. Saat pelaksanaan karya wisata, guru maupun siswa hanya berperan sebagai pelaku perjalanan wisata (turis). Dengan biaya yang biasanya tidak murah, seharusnya guru bisa memanfaatkan  karya  wisata  sebagai  media  pembelajaran,  berkaitan dengan  objek  yang dikunjungi selama karya wisata. Untuk mengoptimalkan karya wisata, guru seharusnya merancang apa saja yang mesti dilakukan sebelum, selama, dan setelah karya wisata. Optimalisasi karya wisata tersebut mungkin terkesan serius dan kaku. Karena itu, guru diharapkan tetap memberi kesempatan kepada siswa untuk merasakan kegiatan wisata, yaitu bersenang-senang.
Berikut ini adalah pengertian metode karya wisata menurut para ahli:
1)      Menurut Roestiyah (2001)
Karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya.  Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.
2)      Menurut Checep (2008)
Metode karya wisata atau widya wisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat merangsang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
3)      Menurut Mulyasa (2005)
Metode field trip atau karya wisata  merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan  oleh  peserta  didik  untuk  memperoleh  pengalaman  belajar,  terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.
4)      Menurut Djamarah (2002).
Teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.
Langkah-langkah metode karya wisata adalah:
a.       Persiapan
Dalam merencanakan tujuan karya wisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju. Dalam kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain tentang lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh.
b.      Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
1)     Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
2)     Menentukan  metode  mengumpulkan  data,  mungkin  berwujud wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi.
3)     Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung. Kepada  para  siswa  harus  ditanamkan  disiplin  dalam  mentaati  jadwal  yang  telah direncanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana.
4)      Mengurus perizinan.
5)     Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
c.       Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencana kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswa yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
d.      Pembuatan Laporan
Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.


2.    Kelebihan dan kelemahan dari masing-masing metode adalah:
a.    Metode Ceramah
    Kelebihan:
a.    Cocok untuk penyampaian informasi yang sukar didapatkan
b.    Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas,
c.    Biaya lebih murah dan dapat sekaligus untuk orang banyak
d.    Lebih mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
    Kekurangan:
a.    Peserta didik dengan karakteristik auditif (mendengar) dapat menyerap informasi lebih banyak, sedangkan peserta didik dengan karakteristik visual menjadi rugi karena miskin informasi.
b.    Apabila selalu digunakan dan terlalu lama maka pembelajaran akan terkesan membosankan
c.    Tidak memberi kesempatan untuk berdiskusi, sehingga peserta didik menjadi pasif

b.    Metode Diskusi
    Kelebihan:
a.    Dapat memperluas wawasan peserta didik
b.    Dapat merangsang kreativitas peserta didik dalam memunculkan ide dalam memecahkan suatu masalah
c.    Dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
d.    Dapat menumbuhkan partisipasi peserta didik menjadi lebih aktif
    Kekurangan:
a.    Kemungkin besar diskusi akan dikuasai oleh peserta didik yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
b.    Peserta mendapat informasi yang terbatas
c.    Menyerap waktu yang cukup banyak
d.    Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar

c.    Metode Tanya-Jawab
    Kelebihan:
a.    Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara
b.    Baik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya
c.    Akan membawa kelas kedalam suasana diskusi
    Kekurangan:
a.    Apabila terjadi perbedaan pendapat akan memakan waktu untuk menyelesaikannya
b.    Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian pelajar terutama apabila jawaban yang kebetulan menarik perhatian tetapi bukan sasaran atau materi yang dituju
c.    Dapat menghambat cara berfikir apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi

d.    Metode Karya Wisata (Study Tour)
    Kelebihan:
a.    Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran
b.    Membuat bahan yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di lapangan/ masyarakat
c.    Pengajaran dapat lebih merangsang kreatifitas anak
    Kekurangan:
a.    Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak
b.    Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang
c.    Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan
d.    Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan
e.    Biayanya cukup mahal
f.    Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh

3.    Penerapan dalam pembelajaran dari masing-masing metode adalah:
Metode ceramah sebenarnya adalah metode konvensional serta banyak diterpakan oleh pendidik, umumnya dilakukan dengan cara guru memberikan materi dan informasi suatu mata pelajaran secara lisan kemudian disampaikan kepada seluruh siswa. Metode diskusi dilakukan dengan cara memberi kesempatan kepada dua orang peserta didik atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka, metode ini bersifat interaktif. Metode tanya-jawab dilakukan dengan jalan guru memberikan atau mengajukan suatu pertanyaan yang masih berhubungan dengan suatu mata pelajaran kepada siswa atau bisa kebalikannya, yaitu peserta didik mengajukan pertanyaan yang ingin diketahuinya kepada guru. Metode karya wisata (study tour) dilakukan dengan cara mengunjungi suatu tempat yang berhubungan dengan materi pelajaran tertentu, kemudian terjadilah kegiatan belajar-mengajar di tempat tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Migrasi dan Penyebaran Ras Negrito dan Weddid ke Indonesia

Keunikan Masyarakat Jawa Timur

Indo-China, Zaman Kuna hingga Merdeka