Resensi Buku Revolusi Amerika
Judul buku :
The American Revolution
Judul terjemahan :
Revolusi Amerika
Penulis : Richard B. Morris
Penerbit :
D. Van Nostrand Company
Penerjemah :
S. Tasrif
Cetakan :
Tahun 1960
Jumlah halaman :
286 halaman (belum hlm judul dan lain)
Diterbitkan oleh :
P.T. Pustaka Rakyat, Jakarta
Buku karangan Richard B. Morris, dengan
judul asli adalah The American Revolution yang diterbitkan oleh D. Van Nostrand
Company, Inc di kota New York pada tahun 1955 yang kemudian diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia oleh S. Tasrif dengan judul “Revolusi Amerika” pada
tahun 1960 di Jakarta. Penerjemahan dari bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia ini
bukan tanpa alasan, tapi tentu saja karena isinya yang menarik dan menggugah
rasa penasaran bagi setiap insan cendekia yang ingin mengetahui secara pasti
peristiwa Revolusi Amerika secara rinci beserta cerita cerita kecil dibalik
peristiwa tersebut. Buku ini menceritakan tentang peristiwa Revolusi Amerika
secara lengkap, kronologis dan rinci. Buku ini menarik, ketika buku sejarah
lain bersifat monoton dan membosankan, Richard B. Morris rupanya memberikan
terobosan lain dalam berkarya sastra, yaitu dengan tulisan bergaya ala-ala
cerpen, sehingga menarik minat yang tinggi terhadap pembaca.
Dalam buku ini, secara substansial penjelasannya
diperluas dari serangkaian empat kuliah yang disampaikan di New York
University, Profesor Morris menguraikan pandangannya tentang Revolusi Amerika. Karyanya
benar-benar sangat dikagumi dan dianggap penting bagi dunia.
Sepanjang buku ini, Mr. Richard B. Morris
benar-benar memberikan penjelasan yang detail mengenai peristiwa ini. Buku
dengan tebal 286, tentunya setelah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia ini
beliau bagi menjadi dua bagian. Bagian yang pertama mengungkap tentang
kedtangan Revolusi, Kemenangan Revolusi dan Akibat akibat demokratis dari
Revolusi.
Bagian kedua menjelaskan tentang
naskah-naskah yang terkait dengan Revolusi Amerika, seperti adanya resolusi
tentang Undang-Undang Materai, rencana Pitt dan Franklin tentang Rencana
Greenville, pembunuhan besar-besaran yang terjadi di Boston, peryataan dan
resoulsi dari kongres kontinental yang pertama, surat kepada penduduk-penduduk
di Provinsi Quebec, pidato Burke untuk mengadakan perdamaian dengan Amerika, Crevecoeur
tentang bangsa Amerika, Tom Paine yang mendesak agar merdeka dengan segera,
piagam hak-hak Virginia, Proklamasi Kemerdekaan, tentara Washington di Kota New
York (New York, yang dahulu merupakan koloni Belanda yang bernama Niew Holland
yang kemudian diubah namanya oleh Inggris menjadi New York), rencana Burgoyne,
memberantas inflasi di garis belakang hingga Revolusi Amerika dalam
Tulisan-tulisan yang terakhir.
Revolusi adalah perubahan yang bersifat
cepat dan sekejap dapat mengubah segala hal yang ada. Dalam buku ini, Mr.
Richard B. Morris sengaja memberikan sebutan “Zaman Revolusioner” yang
alasannya yaitu untuk memberikan batas waktu antara masa terpuruk dan masa
kegemilangan di Amerika. Revolusi memberikan perubahan besar-besaran yang
mengubah sendi-sendi politik dan sosial Amerika.
Cerita tentang munculnya Revolusi
Amerika harus dimulai dari awal, yaitu sejak Inggris berkuasa di Amerika.
Inggris memang paling berjaya dan gemilang di Amerika, terbukti dari semua
perebutan kekuasaan dari bangsa lain. Kemenangan Inggris Dalam Perang Tujuh Tahun 1756-1763, yang mampu merebut
Kanada dan Lousiana di daerah Sungai Missisipi dari tangan Prancis. Dengan
demikian Inggris telah mendominasi daerah koloni di Amerika Utara.
Namun, dalam pandangan
Inggris, Amerika belum matang dan belum mampu untuk berdiri sendiri. Oleh
karena itu, undang-undang koloni dan penetapan pajak bagi koloni ditetapkan
oleh parlemen Inggris tanpa wakil dari koloni, sementara itu koloni-koloni di
Amerika menginginkan agar mereka dapat memiliki wakil di parlemen Inggris.
Pertentangan tersebut menimbulkan ketegangan antarkoloni di Amerika dan
pemerintahan Inggris. Suatu pergolakan untuk mencapai kemerdekaan dan bebas
berpikir di Amerika berlangsung tahun 1763, setelah berakhirnya Perang Tujuh
Tahun. Ketika itu Inggris telah berhasil mematahkan kekuasaan Prancis di
Amerika Utara. Pada 1763 telah berhasil dibangun persimpangan jalan antara
Inggris dan Amerika dengan berdirinya pusat permukiman secara permanen yang
pertama: Jamestown di Virginia. Sampai 1763 Britania Raya belum merumuskan
suatu garis politik yang tegas bagi daerah koloni miliknya. Inggris masih
berpandangan merkantilisme, yaitu bahwa koloni yang harus menyediakan bahan
mentah bagi Inggris dan dilarang menyaingi dalam pembuatan barang. Pada 1763
pemerintah Inggris mengeluarkan maklumat kerajaan yang berisi pembatalan semua
pengakuan atas tanah di Amerika bagian barat oleh 13 koloni.
Soal penentuan undang-undang
menjadi sebab utama sengketa antarkoloni di Amerika dan Inggris, misalnya
Undang-undang Perangko yang menetapkan semua surat dan pamflet, surat
keterangan, serta tanda bukti sewa, harus memakai perangko. Undang-undang
tersebut menimbulkan reaksi di 13 koloni. Akhirnya mereka semua sepakat untuk
menandatangani kesepakatan tersebut.
Pada 23 Agustus 1775, Raja George mengeluarkan maklumat yang
menyatakan bahwa koloni sedang melancarkan pemberontakan. Lima bulan kemudian
Thomas Paine menerbitkan pamflet tebal yang berjudul “Common Sense”. Isi
pamflet tersebut memuat tentang pentingnya sebuah kemerdekaan.
Pada 10 Mei 1776 sebuah resolusi untuk memotong tali belenggu
parlemen Inggris dikeluarkan oleh sebuah komite yang beranggotakan lima orang
yang dipimpin Thomas Jefferson dari Virginia dengan tujuan mempersiapkan suatu
deklarasi kemerdekaan. Deklarasi Kemerdekaan dicetuskan pada tanggal 4 Juli di
Philadelpia. Pengumuman kelahiran negara baru ini mencetuskan suatu falsafah
kemerdekaan manusia yang kemudian menjadi kekuatan dinamis di seluruh dunia.
Falsafah itu berpijak pada landasan bahwa kebebasan perseorangan yang menggerakkan
dukungan seluruh warga Amerika untuk mencapai kemerdekaan. Setelah memutuskan
hubungan dengan Inggris lalu mendirikan Amerika Serikat. Presiden pertama
Amerika Serikat adalah George Washington, seorang pemimpin yang cakap dan
pemberani.
Kesimpulan
- Kelebihan buku
a.
Menarik, ceritanya lengkap
b.
Lengkap sampai pada
naskah-naskah dan segala dokumen yang ada tersedia di buku tersebut
c.
Unik, karena beberapa
peristiwa yang memberikan beberapa tokoh didalamnya, lengkap dengan percakapan
selama peristiwa tersebut, susunan percakapannya mirip naskah drama.
d.
Layak dibeli dan dibaca
- Kelemahan buku
a.
Bahasa yang dipakai belum
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, belum baku, serta belum
menggunakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dengan benar. Kemungkinan masalah
ini disebabkan oleh tahun dikeluarkannya buku ini yang merupaka usia uzur.
b.
Karena bahasanya yang belum
baik, cerita dan peristiwa yang terjadi
menjadi susah dimengerti
c.
Pembagian antar sub bahasan
di buku kurang rapi.
Ada beberapa kesalahan (ketik? Atau cetak?) pada
buku ini yang sebenarnya tidak begitu mengganggu, namun alangkah baiknya jika
tidak ada kesalahan dan diteliti terlebih dahulu sebelum dicetak.
Comments
Post a Comment